Kedepannya, diharapkan setiap sekolah dapat menerapkan sistem pengawasan yang ketat terkait makanan yang disajikan kepada siswa. Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan kasus keracunan makanan dapat diminimalisir, memberikan dampak positif bagi kesehatan anak-anak.
Tentu saja, keberhasilan program ini juga bergantung pada edukasi yang diberikan kepada petugas kantin dan penyaji makanan di sekolah. Mereka harus dilatih untuk mengenali tanda-tanda makanan yang mungkin tidak layak konsumsi dan untuk memahami prosedur uji cepat yang akan diterapkan.
Dengan langkah-langkah yang tepat, tidak diragukan lagi bahwa keamanan dan gizi makanan untuk anak-anak di sekolah dapat terjaga dengan baik. Semoga upaya ini menjadi awal yang baik bagi peningkatan kualitas makanan bergizi gratis di Indonesia.