Penolakan terhadap cadar juga sering kali berkaitan dengan isu kesetaraan gender dan hak asasi manusia. Beberapa orang berpendapat bahwa cadar dapat mengarah pada penekanan terhadap wanita dan hak-hak mereka untuk berekspresi secara bebas. Mereka melihat cadar sebagai simbol dari kontrol patriarkal dan berpendapat bahwa wanita yang mengenakan cadar mungkin tertekan atau tidak memiliki kebebasan dalam pilihan berpakaian mereka. Hal ini dapat memicu perdebatan tentang hak-hak individu dan batasan-batasan sosial.
3. Ketidakpahaman terhadap Makna Agama
Di banyak komunitas, ada ketidakpahaman tentang makna cadar dalam konteks agama. Cadar sering kali diasosiasikan dengan ekstremisme atau fanatisme, padahal dalam banyak tradisi, cadar adalah bentuk pengabdian yang dilandasi oleh keyakinan agama. Kurangnya pemahaman tentang simbolisme dan konteks religius di balik cadar dapat mengarah pada stereotip negatif dan penolakan. Pendidikan dan dialog antarbudaya dapat membantu mengatasi ketidakpahaman ini dan mengurangi penolakan yang berbasis pada informasi yang salah.
4. Pengaruh Media dan Representasi Publik