Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudhistira dan Direktur Ekonomi CELIOS Nailul Huda dalam risetnya mengatakan, pemerintah seolah tengah mendorong pembelian SBN melalui tangan kanan pemerintahan di pasar keuangan. Berbagai lembaga pengelolaan investasi pelat merah diminta untuk lebih banyak menanamkan porsi investasi di SBN, termasuk Tapera. Sehingga, ada potensi legit dari pengumpulan dana yang berpotensi mencapai Rp135 triliun dari masyarakat.
Dengan target Rp160 triliun penerbitan SBN pada tahun 2024, maka 37% penerbitan SBN bisa terpenuhi hanya dari BP Tapera. "Penggunaannya pun tidak akan terbatas pada perumahan, melainkan dapat digunakan untuk program pemerintah mulai dari pembangunan IKN hingga makan siang gratis ke depan," ujar Tim Riset CELIOS.
Meskipun demikian, isu penggunaan dana Tapera untuk proyek infrastruktur memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat. Ada yang merasa bahwa penggunaan dana Tapera untuk proyek infrastruktur, meskipun potensial memberikan dampak positif bagi perekonomian, akan menyimpang dari fokus utama program Tapera yang seharusnya untuk memberikan akses pemilikan rumah bagi masyarakat.
Kabar tentang penggunaan dana Tapera untuk pembangunan IKN juga menjadi perhatian serius pemerintah. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono secara tegas menyatakan bahwa rencana penggunaan dana Tapera untuk proyek infrastruktur harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.