Bisnis Astra International (ASII) adalah salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia yang memiliki sejumlah anak perusahaan di berbagai sektor. Namun, prestasi perusahaan ini tampaknya menurun, dengan melaporkan penurunan laba bersih sebesar 9,12% menjadi Rp 15,86 triliun di semester pertama tahun 2024. Angka tersebut menunjukkan penurunan dari periode yang sama tahun sebelumnya, di mana laba mencapai Rp 17,45 triliun.
Selain penurunan laba bersih, pendapatan perusahaan juga ikut turun 1,49% menjadi Rp 159,97 triliun dari Rp 162,39 triliun pada paruh pertama 2023. Hal ini memberikan gambaran yang kurang menguntungkan bagi kinerja keuangan Grup Astra secara keseluruhan.
Dalam menghadapi kondisi ini, Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro, mengungkapkan bahwa penurunan kinerja Grup Astra sebagian besar dipengaruhi oleh harga batu bara yang lebih rendah. Djony menyatakan, "Kinerja Grup pada semester pertama tahun 2024 turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terutama merefleksikan penurunan kinerja dari bisnis alat berat dan pertambangan akibat harga batu bara yang lebih rendah. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, dengan bisnis yang terdiversifikasi, Grup memperkirakan kinerja untuk sisa tahun ini akan tetap resilien. Grup tetap optimis terhadap pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan kemampuan kami untuk mempertahankan posisi terdepan pada berbagai portofolio bisnis kami."