Dalam upaya pengembangan sektor vaksin, Bio Farma berharap dapat memanfaatkan dana PMN sebesar Rp 1 triliun untuk meningkatkan kemampuan produksi dan distribusi vaksin. Hal ini diharapkan dapat membantu perseroan dalam menghadapi tantangan global terkait kebutuhan akan vaksin yang semakin meningkat, terutama dalam situasi pandemi seperti yang sedang terjadi saat ini.
Tak hanya itu, Bio Farma juga berencana untuk melakukan kerja sama dengan institusi riset dan pengembangan di bidang farmasi untuk meningkatkan inovasi dan pengembangan produk-produk vaksin yang lebih berkualitas. Dengan demikian, Bio Farma diharapkan dapat terus bersaing dalam pasar vaksin global dan mampu menjadi salah satu produsen vaksin terkemuka di dunia.
Langkah Bio Farma dalam mengajukan tambahan PMN sebesar Rp 2,21 triliun untuk tahun 2025 ini merupakan upaya strategis dalam memperkuat industri vaksin nasional. Sejalan dengan Visi Indonesia 2045 untuk menjadi negara maju, sehat, dan berdaya saing di bidang farmasi, Bio Farma berkomitmen untuk terus berperan serta aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat serta mendukung keberlanjutan industri farmasi nasional.
Dengan penggunaan dana PMN yang tepat dan efisien, diharapkan Bio Farma dapat terus berinovasi dan memiliki daya saing yang tinggi di pasar vaksin global. Kemandirian dalam produksi vaksin, kualitas produk yang terjaga, serta daya distribusi yang kuat menjadi pijakan utama bagi Bio Farma dalam menjalankan perannya sebagai pilar utama industri farmasi nasional.