Indonesia, sebagai negara berkembang dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, memiliki kelas menengah yang berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurut data terkini, jumlah kelas menengah di Indonesia terus mengalami fluktuasi seiring dengan perubahan ekonomi global serta domestik. Tahun 2024, kelas menengah Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 50 juta orang, meskipun ada penurunan dari tahun sebelumnya akibat tekanan ekonomi global serta pandemi yang mempengaruhi pendapatan masyarakat.
Definisi Kelas Menengah
Definisi kelas menengah di Indonesia biasanya merujuk pada kelompok masyarakat yang memiliki pengeluaran per kapita antara Rp 2,04 juta hingga Rp 9,9 juta per bulan. Mereka yang masuk dalam kategori ini memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, pendidikan, serta menikmati sejumlah barang serta jasa tambahan seperti hiburan, transportasi, serta teknologi. Kelas menengah sering kali dilihat sebagai penggerak utama konsumsi dalam negeri, karena mereka cenderung memiliki daya beli yang stabil dibandingkan dengan kelompok ekonomi lainnya.
Faktor Penyebab Penurunan Jumlah Kelas Menengah
Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan jumlah kelas menengah di Indonesia antara lain tekanan ekonomi global serta meningkatnya biaya hidup. Pandemi COVID-19 juga menjadi penyebab utama ketidakstabilan ekonomi yang menyebabkan banyak rumah tangga di Indonesia jatuh dari kategori kelas menengah ke kelompok yang lebih rendah. Selain itu, peningkatan harga kebutuhan pokok, seperti bahan makanan serta perumahan, juga mempersempit daya beli masyarakat.