Darmawan menambahkan bahwa kinerja yang baik ini diimbangi dengan pertumbuhan yang berkualitas. Hal ini terlihat dari rasio Kredit Bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) yang terjaga di level 1,01 persen pada Maret 2025. Peningkatan ini juga sejalan dengan perbaikan dalam biaya kredit atau cost of credit (CoC) yang berada di angka rendah, yaitu 0,71 persen, dibandingkan dengan 0,99 persen pada tahun sebelumnya.
“Kami terus mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kredit, sekaligus berkomitmen untuk mempertahankan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan seiring dengan perluasan ekspansi di berbagai sektor,” tegasnya. Ini adalah langkah penting bagi Bank Mandiri untuk terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.