Secara visual, kondisi Gunung Semeru tergolong tertutup kabut, dengan visibilitas berkisar antara level 0-II hingga kabut 0-III. Tidak terlihat adanya asap kawah, dan cuaca umumnya mendung hingga hujan dengan angin lemah hingga sedang yang berhembus dari arah barat dan barat laut. Status Gunung Semeru masih berada dalam kategori Waspada, sesuai pengamatan terakhir, yang mengharuskan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengeluarkan sejumlah rekomendasi keselamatan.
Masyarakat diimbau untuk menjauhi area tenggara di sepanjang Besuk Kobokan dalam radius delapan kilometer dari puncak gunung, demi menghindari potensi terjadinya bahaya yang lebih besar. Selain itu, di luar jarak tersebut, diharapkan masyarakat juga tidak melaksanakan aktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda aliran lahar yang dapat menjangkau hingga 13 kilometer dari puncak.
Penting pula bagi masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam jarak tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena risiko lontaran batu pijar yang bisa membahayakan. Mukdas menekankan perlunya kewaspadaan terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berasal dari puncak Gunung Semeru, khususnya di daerah Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Di samping itu, masyarakat juga disarankan untuk mengawasi potensi lahar yang mungkin terjadi di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.