2. Ajak anak bercerita
Anak mungkin membutuhkan kesempatan untuk mengungkapkan perasaan mereka. Sediakan waktu khusus untuk mendengarkan cerita mereka. Dengan melakukan ini, orangtua tidak hanya memberikan dukungan emosional, tetapi juga membantu anak untuk memproses apa yang mereka rasakan. “Ajak anak berbincang, curhat, dan jangan ragu untuk menjadi pendengar yang baik. Ini akan membantu mereka meredakan emosi yang terpendam,” tambahnya.
3. Jangan interupsi cerita anak
Saat mendengarkan anak, penting untuk tidak memotong pembicaraan mereka. Anak perlu merasa bahwa apa yang mereka katakan dihargai. Memvalidasi emosi yang mereka ungkapkan sangat membantu dalam memperkuat ikatan emosional antara orangtua dan anak. “Hindari membantah atau menyela. Menjadi pendengar aktif adalah kunci untuk membuat anak merasa didengar,” jelas Fionna.
4. Gali pemicu emosi anak
Mengidentifikasi apa yang sebenarnya membuat anak merasa kecewa atau marah adalah langkah penting bagi orangtua. Dengan memahami pemicu ini, orangtua bisa menghindari konflik yang tidak perlu dan berusaha mencari solusi yang lebih bijak. Selain itu, mengetahui penyebab emosi anak juga membantu orangtua mengambil langkah preventif agar anak tidak mengalami trauma lebih lanjut.