Salah satu dampak paling nyata dari fenomena ini adalah meningkatnya ketinggian air laut yang dapat menyebabkan banjir rob, terutama di wilayah pesisir yang rentan. Banjir rob tidak hanya berpotensi merusak infrastruktur yang ada, tetapi juga bisa mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan serta menimbulkan korban jiwa di kalangan masyarakat pesisir.
Sehubungan dengan masalah ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bersama dengan pemerintah pusat, sedang melakukan berbagai langkah untuk memperbaiki infrastruktur di daerah pesisir. Salah satu upaya yang dijalankan adalah kegiatan penanaman mangrove di daerah pesisir yang diyakini bisa berfungsi sebagai penghalang alami terhadap banjir rob.
Tak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga sedang mengembangkan sistem peringatan dini bencana yang berbasis digital, yang dikenal dengan nama Disaster Warning System (DWS). Sistem ini ditujukan untuk memberikan informasi dan peringatan kepada warga yang tinggal di daerah rawan banjir.
"Kami tengah berupaya menambah jumlah DWS agar informasi peringatan dini dapat lebih efektif dan cepat tersebar kepada masyarakat," kata Kristian.