Tampang

Dampak Buruk Terlalu Sering Mengonsumsi Baso

12 Jun 2024 11:13 wib. 30
0 0
Makanan Baso

Baso adalah salah satu makanan favorit di Indonesia yang banyak disukai oleh masyarakat. Hidangan yang terdiri dari daging cincang dan bumbu-bumbu pilihan ini seringkali dijadikan sebagai lauk dalam berbagai hidangan, mulai dari bakso kuah hingga bakso goreng. Namun, konsumsi baso yang berlebihan atau terlalu sering juga dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Mengonsumsi baso secara berlebihan atau terlalu sering dapat berdampak negatif pada kesehatan. Salah satu dampak buruknya adalah peningkatan risiko penyakit jantung. Baso umumnya mengandung lemak jenuh yang tinggi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Kolesterol jahat yang tinggi merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke. Oleh karena itu, mengonsumsi baso secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.

Mengonsumsi baso terlalu sering juga dapat berdampak buruk pada kesehatan pencernaan. Baso yang mengandung pengawet dan bumbu-bumbu tambahan dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan, seperti gangguan lambung, refluks asam lambung, atau gangguan pencernaan lainnya. Konsumsi baso yang berlebihan juga dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam usus, yang dapat berpengaruh pada kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan.

Baso juga cenderung mengandung bahan pengawet dan tambahan kimia lainnya yang dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Penggunaan bahan pengawet dan tambahan kimia tertentu dapat menyebabkan reaksi alergi atau bahkan memicu perkembangan penyakit tertentu pada beberapa individu yang rentan terhadap zat-zat tersebut. Karenanya, konsumsi baso dalam jumlah yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko terpapar bahan-bahan kimia berbahaya.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

7 Fakta Mengejutkan Tentang Pelukan
0 Suka, 0 Komentar, 27 Agu 2017

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%