6. Daun Payung
Daun yang tumbuh di pulau Sumatra ini memiliki karakter daun yang besar dan lebar mirip dengan payung, itu sebabnya kenapa tanaman ini disebut dengan tanaman daun payung. Tanaman ini pertama kali ditemukan oleh Professor Teijasman sehingga tanaman ini diberi nama ilmiah Johannestiksmania Altifrons. Daun ini biasa digunakan sebagai atap rumah karena karakter daunnya yang kuat dan kokoh serta bisa menahan air. Namun sayangnya karena habitatnya yang banyak beralih fungsi menjadi pemukiman dan pertanian maka tanaman ini digolongkan sebagai tanaman yang dilindungi karena hampir punah.
7. Bunga Edelweiss Jawa
Bunga Edelweiss Jawa dijadikan sebagai salah satu icon gunung. Bunga ini tak layu walaupun sudah dipetik dari tangkainya sehingga banyak orang yang menjadikan bunga edelweiss sebagai lambang dari kesetiaan. Habitat asli bunga ini adalah di pulau Jawa. Salah satu faktor kepunahan bunga ini disebabkan karena banyak pendaki yang merusak alam, salah satunya dengan mencabut bunga edelweiss yang bisa menyebabkan berkurangnya populasi bunga ini.
8. Tanaman Balam Suntai
Banyak orang memburu tanaman ini untuk diambil kayunya, karena kayu yang berasal dari tanaman ini memiliki karakter yang kuat dan kokoh. Tanaman yang bisa disebut juga tanaman Palaquium walsurifolim ini adalah tanaman kayu kelas tinggi. Dari segi ketahanannya/keawetannya tanaman ini masuk ke dalam kelas nomor IV dan dari segi kekuatannya tanaman ini masuk ke dalam kelas nomor II. Tidak heran banyak orang yang memburu tanaman ini. Namun akibatnya tanaman ini menjadi tanaman yang terancam punah.