Selain itu, Unilever juga sedang dalam proses restrukturisasi yang lebih luas, termasuk memisahkan divisi es krim dan mengungkapkan rencana pencatatan entitas baru sebagai sebuah opsi. Keputusan tersebut juga menjadi perhatian bagi masyarakat dan investor terkait arah bisnis Unilever di masa mendatang.
Kabar mengenai kandungan plastik dan logam dalam produk es krim tersebut menimbulkan kekhawatiran serius terhadap keamanan produk makanan dan minuman. Sebagai konsumen, tingkat kepercayaan terhadap produsen tentu menjadi pertimbangan utama dalam memilih produk yang aman untuk dikonsumsi. Perusahaan seperti Unilever diharapkan dapat memastikan kontrol mutu dan keamanan produknya untuk menghindari insiden serupa di masa mendatang.
Di Indonesia, keberadaan produk es krim Magnum Classic dan Almond juga menjadi sorotan mengingat perusahaan tersebut memiliki pasar yang cukup besar di tanah air. Konsumen di Indonesia, serta otoritas terkait, seharusnya memperhatikan peristiwa penarikan ini dengan serius. Transparansi dari pihak Unilever terkait kontrol mutu dan keamanan produk di Indonesia juga menjadi hal yang krusial.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam memastikan keamanan konsumsi barang konsumsi di Indonesia diharapkan dapat memberikan perhatian serius terkait kabar penarikan produk es krim tersebut. Langkah-langkah penguatan pengawasan dan pengendalian mutu produk di pasar domestik menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap industri makanan dan minuman di Indonesia.