Untuk menghadapi ancaman ini, berbagai negara, termasuk Lebanon, mulai meningkatkan sistem pertahanan siber mereka. Langkah-langkah yang diambil termasuk memperkuat infrastruktur digital, meningkatkan kemampuan deteksi dini, serta bekerja sama dengan negara-negara lain untuk memantau dan mencegah serangan siber.
Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah kemampuan negara-negara untuk terus berkembang menghadapi teknologi peretasan yang semakin canggih. Serangan siber sering kali datang dari aktor yang sangat terlatih, baik itu negara, kelompok kriminal, atau individu yang beroperasi secara independen.
Tuduhan peretasan yang melibatkan Israel dan Lebanon bukan hanya masalah bilateral, tetapi juga menggarisbawahi risiko keamanan siber di dunia modern. Negara-negara di seluruh dunia harus meningkatkan keamanan digital mereka dan memperkuat kerja sama internasional untuk menghadapi ancaman ini. Serangan siber dapat berdampak luas, mulai dari privasi individu hingga stabilitas keamanan nasional, sehingga upaya bersama sangat dibutuhkan untuk menciptakan dunia maya yang lebih aman.