Selain koin, disana juga ditemukan beberapa barang lainnya, seperti gelas kecil, botol parfum, lilin, sabuk perunggu, jepit rambut dari tulang, sejumlah kancing, dan cincin.
Meski toko-toko Zaman Romawi itu menjadi fokus ekskavasi oleh tim arkeolog, namun mereka juga mulai mengembangkan penelitiannya di sekitar situs tersebut.
"Keberadaan toko dua lantai dan sebuah kompleks di sebuah kota kuno, melambangkan bahwa tempat ini merupakan pusat komersial yang penting. Kami juga mengetahuinya dari prasasti. Aspendos dikenal dengan kota yang kaya akan gandum dan peternakan kuda," ujar Köse.
Aspendos didirikan pada Abad ke-10 SM. Para arkeolog menduga bahwa Aspendos merupakan kota terpenting di Pamphylia dan mencapai periode keemasannya pada Zaman Romawi.
Legenda mengisahkan bahwa peramal Yunani terkenal, Mopsos, merupakan pendiri kota tersebut. Namun terdapat perdebatan akan hal itu. Aspendos berada di bawah kekuasaan Persia pada Abad ke-6 SM. Namun Alexander Agung mengambil alihnya pada Abad ke-4 SM.
Pada Zaman Romawi, Aspendos menjadi kota pelabuhan yang penting. Namun, ketenaran Aspendos meredup dalam Periode Bizantium karena adanya pemusatan kekaisaran. Sejak 2015, Aspendos telah menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO.