Sebelumnya, ketegangan sempat memuncak pada 28 Mei ketika pasukan militer dari kedua negara terlibat bentrokan di zona netral yang masih dipersengketakan. Insiden tersebut menewaskan seorang tentara dari pihak Kamboja dan menambah panjang deretan konflik antara kedua negara.
Upaya diplomasi untuk meredakan konflik sempat dilakukan pada Senin, 28 Juli, melalui pertemuan antara Penjabat Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai, dan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet. Negosiasi tersebut berlangsung di Kuala Lumpur dengan mediasi dari Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Hasil dari pertemuan tersebut adalah kesepakatan gencatan senjata yang seharusnya mulai berlaku sejak tengah malam pada hari yang sama. Namun, laporan pelanggaran langsung menyusul sehari setelah kesepakatan itu diumumkan, menimbulkan keraguan terhadap efektivitas gencatan senjata tersebut.