Stratosfer bumi telah tercemari chlorofluorocarbons (CFC) dan bahan kimia perusak ozon lainnya. Meskipun CFC dihapus oleh Protokol Montreal 30 tahun yang lalu, kadar molekul yang mengandung klorin di atmosfer masih meningkat. Letusan gunung berapi eksplosif yang menyuntikkan sulfur dioksida dalam jumlah besar ke dalam stratosfer memudahkan konversi kimia dari klorin menjadi bentuk yang lebih reaktif yang menghancurkan ozon.
Periset sudah lama tahu bahwa ketika konsentrasi klorin dari CFC yang dihasilkan manusia tinggi, penipisan ozon akan terjadi setelah letusan gunung berapi. Peneliti Harvard menemukan bahwa letusan gunung berapi dapat menyebabkan penipisan ozon sampai tahun 2070 atau lebih, meskipun terdapat penurunan konsentrasi CFC buatan manusia.