Hingga Senin sore, tercatat sebanyak 7.476 satuan kerja (satker) atau sekitar 84 persen dari total 8.852 satker telah berhasil menyelesaikan proses pembayaran THR. Untuk THR pensiunan, realisasinya mencapai Rp11,5 triliun yang dinikmati oleh 3.558.716 pensiunan, yang berarti 97,66 persen dari target yang ditetapkan.
Pembayaran untuk pensiunan dilakukan melalui PT Taspen dengan total mencapai Rp10,16 triliun bagi 3.090.496 pensiunan, sementara PT Asabri memenuhi kewajibannya dengan pembayaran sebesar Rp1,33 triliun bagi 468.220 pensiunan. Dengan pencairan THR ini, Sri Mulyani berharap dapat memacu peningkatan daya beli masyarakat, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan aktivitas ekonomi di tanah air.
Pemerintah, melalui Kementerian Keuangan, memastikan kelancaran dalam penyaluran THR ini agar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh semua penerima. Pencairan THR diharapkan memberikan dampak positif yang luas terhadap ekonomi nasional, terlebih saat masyarakat mempersiapkan diri menyambut perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Demi mencukupi kebutuhan anggaran, Kementerian Keuangan telah mengalokasikan dana sebesar Rp49,4 triliun untuk THR ASN tahun 2025. Pada estimasi, total kebutuhan anggaran untuk THR mencakup sekitar Rp17,7 triliun yang ditujukan bagi ASN pusat, pejabat negara, prajurit TNI, dan anggota Polri. Selain itu, alokasi sekitar Rp12,4 triliun diperuntukkan bagi pensiunan serta penerima pensiun yang dikelola oleh Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN). Selanjutnya, kebutuhan untuk ASN daerah diperkirakan mencapai sekitar Rp19,3 triliun. Pencairan ini diharapkan dapat memberikan kembali semangat dan harapan bagi ASN dan pensiunan, terutama saat mendekati momen kebersamaan dalam perayaan Hari Raya.