Tampang

Sanksi Baru AS Terhadap Iran: Fokus pada Perdagangan Minyak dan Jaringan Keuangan

5 Jul 2025 09:15 wib. 23
0 0
Penyerangan Perdagangan Minyak dan Jaringan Keuangan
Sumber foto: Google

Pada hari Kamis, 3 Juli, Pemerintahan Trump kembali memberlakukan sanksi baru pada Iran, dengan fokus utama pada sektornya yang paling krusial: perdagangan minyak. Langkah ini merupakan bagian dari strategi maksimum tekanan yang telah dicanangkan oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat.

Menurut Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, sanksi tersebut menargetkan jaringan individu dan entitas yang diduga terlibat dalam pengangkutan serta pembelian minyak dari Iran, yang diperkirakan bernilai miliaran dolar. Ia menegaskan bahwa beberapa dari transaksi tersebut memberikan keuntungan bagi Korps Garda Revolusi Islam-Pasukan Quds (IRGC-QF), serta organisasi keuangan yang berada di bawah pengaruh Hizbullah. 

Bessent menyatakan, "Iran memiliki segala kemungkinan untuk memilih jalur perdamaian, namun fakta menunjukkan bahwa para pemimpin mereka justru memilih ekstremisme." Dalam pernyataannya, ia menegaskan komitmennya untuk terus menyerang sumber pendapatan yang dimiliki Teheran dan memperkuat tekanan ekonomi terhadap negara tersebut.

Di antara nama-nama yang dijatuhi sanksi adalah Salim Ahmed Said, seorang pengusaha yang memiliki kewarganegaraan Irak-Inggris. Ia diduga menjalankan jaringan penyelundupan yang cerdik dengan mencampur minyak Iran bersama dengan minyak mentah yang berasal dari Irak, semua untuk menghindari pelaksanaan sanksi yang berlaku.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?