Selain itu, Oreshnik juga dilengkapi dengan beberapa muatan MIRV (multiple independent targetable reentry vehicle) yang mampu menyasar beberapa target berbeda secara independen. Penting untuk dicatat bahwa rudal ini dapat membawa hingga enam hingga delapan hulu ledak konvensional atau nuklir.
Penggunaan Oreshnik menjadi perhatian global karena sistem pertahanan rudal modern yang ada diperkirakan tidak mampu menahan serangan dari rudal ini. Analis militer Vladislav Shurygin menegaskan bahwa Oreshnik akan mampu melewati semua sistem pertahanan rudal modern yang ada. Rudal ini juga diklaim dapat menghancurkan bunker yang terlindungi dengan baik di kedalaman yang sangat dalam tanpa menggunakan hulu ledak nuklir.
Serangan Rusia di Dnipro menggunakan Oreshnik yang membawa hulu ledak kosong, yang sendiri diklaim sebagai demonstrasi keampuhannya, sekaligus memberi peringatan bahwa Moskow bisa saja menggunakan hulu ledak yang lebih berbahaya, termasuk nuklir, tanpa dapat dicegah oleh sistem pertahanan Ukraina. Hal ini juga dipandang sebagai "pesan" dari Putin agar Ukraina tidak lagi melancarkan serangan dengan rudal buatan Barat ke wilayah Rusia.
Perkembangan ini memberi dampak signifikan dalam kancah geopolitik global. Putin telah secara terbuka menyatakan bahwa perang di Ukraina saat ini memiliki implikasi global, memungkinkan Rusia untuk menargetkan fasilitas di negara-negara anggota NATO yang memasok senjata untuk Ukraina. Dengan demikian, konflik di Ukraina tidak hanya menjadi masalah regional, melainkan menimbulkan ancaman yang lebih luas bagi keamanan internasional.