Selain itu, para pejabat militer Korea Utara menuduh AS dan Korea Selatan "bertekad untuk memprovokasi perang nuklir." Mereka juga bersumpah untuk memperkuat efisiensi perang guna melancarkan "serangan dahsyat terhadap musuh kapan saja dan tanpa penundaan serta menghancurkan mereka sepenuhnya setelah Panglima Tertinggi yang terhormat Kim Jong-un memberi perintah."
Tanggal 27 Juli di Korea Utara disebut sebagai "Hari Kemenangan," sementara Korea Selatan tidak memiliki perayaan besar untuk memperingati hari tersebut.
Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata namun tidak dengan perjanjian pada 27 Juli 1953 yang melibatkan Amerika Serikat dan China. Meskipun demikian, kedua belah pihak secara teknis masih dalam masa perang. Para jenderal AS, yang mewakili pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mendukung Korea Selatan, menandatangani perjanjian tersebut.