Lebih lanjut, pihak Kemenag membantah klaim bahwa ada jemaah haji Indonesia yang ditelantarkan di Arab Saudi. Hilman menegaskan bahwa petugas haji Indonesia berada dalam kondisi siaga penuh, dan langsung menangani keadaan jemaah yang memerlukan bantuan. Kabid Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dr. Indro Murwoko juga menambahkan bahwa jemaah haji Indonesia yang sakit atau meninggal dunia di Tanah Suci mendapat penanganan yang sesuai dengan prosedur.
Menurut laman Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), jumlah jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia mencapai 233 orang. Mereka meninggal di berbagai kota di Arab Saudi, termasuk Mekkah, Madinah, Mina, Arafah, dan Jeddah. Dari kelima kota tersebut, jumlah jemaah haji yang meninggal paling banyak berada di Mekkah, Arab Saudi.
Terkait penanganan jemaah haji yang sakit atau meninggal dunia, Kemenag juga menjelaskan bahwa apabila ada jemaah yang meninggal dunia, tenaga kesehatan akan membuat Certificate of Death (COD), dan selanjutnya akan berkoordinasi dengan kantor maktab atau kantor sektor untuk melengkapi persyaratan administrasi lainnya, seperti surat kesediaan dimakamkan.