Serangan OTK terhadap pendeta dan jemaat juga menyoroti perlunya upaya bersama untuk meningkatkan keamanan di tempat ibadah. Langkah-langkah keamanan yang proaktif perlu diterapkan, mulai dari pemasangan sistem pengamanan hingga pelatihan keamanan bagi para pengurus gereja dan jemaat. Hal ini tidak hanya untuk melindungi pendeta dan jemaat dari potensi ancaman, tetapi juga untuk menciptakan suasana ibadah yang aman, tenteram, dan penuh kedamaian.
Selain upaya perlindungan fisik, pendeta dan jemaat juga membutuhkan dukungan moral dan doa dari masyarakat luas. Dalam menghadapi trauma akibat serangan tersebut, mereka membutuhkan kekuatan dan dukungan spiritual untuk pulih dan melanjutkan pelayanan rohani mereka. Dukungan solidaritas dari komunitas gereja maupun masyarakat di sekitarnya dapat menjadi landasan kokoh bagi mereka untuk bangkit kembali.
Kejadian serangan OTK terhadap pendeta dan jemaat di Sydney menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keamanan dan perlindungan bagi para pemimpin rohani dan umatnya. Selain itu, kejadian ini juga menjadi momentum untuk menggalang kesadaran bersama tentang perlunya menjaga keamanan di lingkungan ibadah. Bersama-sama, kita dapat menciptakan tempat ibadah yang aman dan damai bagi semua umat, sehingga kehadiran pendeta dan jemaat dapat tetap memberikan pencerahan rohani dan damai sejahtera dalam kehidupan beriman.