Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol berhasil menghindari pemakzulan setelah kubu oposisi gagal mendapatkan cukup suara di parlemen saat voting pada Sabtu malam (7/12/2024). Kubu oposisi yang dipimpin oleh Partai Demokrat membutuhkan setidaknya 200 suara untuk meloloskan pemakzulan, namun mereka hanya berhasil mengumpulkan 192 kursi.
Partai Kekuasaan Rakyat, partai yang didukung oleh Yoon, memilih untuk memboikot voting tersebut. Meskipun beberapa anggota partai tersebut membelot, namun jumlahnya tak cukup untuk meloloskan pemakzulan.
Setelah kegagalan pemakzulan, Partai Demokrat menyatakan bahwa mereka akan terus mencoba untuk mengajukan pemakzulan hingga berhasil, menunjukkan keengganan mereka untuk mundur dari agenda tersebut.
Ancaman pemakzulan terhadap Yoon muncul setelah pengumuman penggunaan darurat militer yang telah banyak ditentang oleh berbagai pihak pada awal pekan ini. Kubu oposisi menekannya untuk mundur atau dipecat melalui upaya pemakzulan.