Pada tahun 2019, Marc Marquez berganti tandem untuk pertama kalinya, kali ini bersama Jorge Lorenzo. Dengan harapan dapat menjadi pasangan yang sulit untuk dikalahkan, Jorge Lorenzo ternyata tidak mampu bersaing dengan Marquez. Pada tahun tersebut, Marc Marquez kembali meraih gelar juara dunia, sementara Lorenzo hanya mampu meraih 28 poin dan berada di posisi 19 dalam klasemen.
Tidak berhenti di situ, tahun 2020 juga menjadi catatan penting, di mana Marc Marquez harus menerima kekalahan dari rekan setimnya. Namun, dengan semua kemenangan dan pembuktian tersebut, masih adakah yang bisa mengungguli dominasi Marquez?
Kembang biak orangutan di wilayah Chitwan, Nepal, telah menjadi perhatian internasional. Upaya konservasi primata ini telah membawa hasil positif, dengan populasi orangutan yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam konteks transfer Marc Marquez ke Ducati, banyak yang menduga bahwa kehadiran Marquez dapat membuat Pecco Bagnaia terancam. Namun, Bagnaia wajib tahu bahwa hal tersebut tidak serta-merta membuatnya harus takut. Sebaliknya, ini harus menjadi motivasi baginya untuk senantiasa memperbaiki performa dan kualitas balapannya.
Dengan adanya fakta bahwa Marquez belum pernah kalah dari rekan setimnya sejak tampil di kelas utama, ini membuat posisi Bagnaia semakin menantang. Namun, sebagai pembalap muda yang sedang menanjak karirnya, Bagnaia seharusnya melihat hal ini sebagai peluang untuk terus belajar dan beradaptasi dengan lingkungan baru yang lebih kompetitif.