Tampang.com | Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membantah keras spekulasi yang menyebut hubungan antara Israel dan Amerika Serikat sedang memburuk. Isu ini mencuat setelah Presiden AS Donald Trump menyelesaikan kunjungan diplomatik penting ke negara-negara Teluk—seperti Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab—tanpa menyertakan Israel dalam agendanya.
Langkah Trump ini memunculkan dugaan bahwa ada jarak yang kian melebar antara dua sekutu lama tersebut, terlebih setelah keputusan Washington menghentikan operasi militer terhadap kelompok Houthi di Yaman, meskipun kelompok itu masih menargetkan wilayah Israel dengan serangan rudal. Spekulasi bertambah tajam dengan upaya Trump membuka kembali pembicaraan nuklir dengan Iran, negara yang selama ini dianggap musuh utama Israel di kawasan Timur Tengah.
Namun dalam konferensi pers pada Rabu (21/5/2025), Netanyahu dengan tegas menepis semua kabar miring tersebut. Ia mengungkapkan bahwa dirinya baru saja berbicara langsung dengan Presiden Trump sekitar sepuluh hari yang lalu. “Trump berkata kepada saya, ‘Bibi, kuingin kau tahu, aku punya komitmen penuh padamu dan kepada negara Israel’,” ungkap Netanyahu, mengutip isi pembicaraan tersebut seperti dilansir Reuters.