Bandara Internasional Paro di Bhutan telah menjadi legenda di dunia penerbangan. Dengan pemandangan dramatis pesawat Airbus A319 yang mendarat di landasan pacu sempit diapit puncak gunung, bandara ini dikenal sebagai salah satu lokasi pendaratan paling sulit di dunia. Pilot harus menunjukkan keterampilan, keberanian, dan pengetahuan teknis tingkat tinggi untuk mengatasi tantangan ini. Tidak mengherankan, setiap kali sebuah pesawat berhasil mendarat, tepuk tangan meriah dari para penumpang menjadi hal yang biasa.
Daya Tarik Bandara Paro
Keunikan bandara ini bukan hanya soal tantangan pendaratannya, tetapi juga lanskap megah yang mengelilinginya. Lokasinya di antara puncak gunung dengan landasan pacu yang pendek membuat pesawat besar seperti jet jumbo tidak bisa digunakan. Bagi para pelancong, ini justru menjadi alasan utama untuk mengunjungi Bhutan, negeri yang dijuluki sebagai "Negeri Naga Petir."
Kapten Chimi Dorji, seorang pilot berpengalaman yang telah terbang untuk maskapai nasional Bhutan, Druk Air, selama 25 tahun, menggambarkan bandara ini sebagai tempat yang menantang, tetapi tidak berbahaya. "Jika berbahaya, saya tidak akan terbang," ujarnya.