Tampang

Minta CEO ADOR Min Hee Jin Mundur dari Jabatannya, HYBE Labels Berada dalam Sorotan

25 Apr 2024 10:32 wib. 45
0 0
Minta CEO ADOR Min Hee Jin Mundur dari Jabatannya, HYBE Labels Berada dalam Sorotan
Sumber foto: google

Kasus yang mengejutkan masyarakat pecinta industri hiburan terjadi ketika CEO ADOR, Min Hee Jin, diminta untuk mundur dari jabatannya. HYBE Labels, perusahaan besar yang mengelola boyband terkenal seperti BTS, SEVENTEEN, dan TXT, meminta pengunduran diri Min Hee Jin setelah insiden kontroversial yang melibatkan kepemimpinannya.

Min Hee Jin, seorang figur yang dihormati di industri hiburan Korea Selatan, telah menyita perhatian publik sejak tahun 2021 ketika beliau menjadi CEO ADOR, anak perusahaan dari HYBE Labels. Kepemimpinan Min Hee Jin selama ini dianggap berhasil dalam menggarap citra merek dan pengelolaan karier seniman di bawah naungan ADOR. Namun, barulah baru-baru ini terungkap bahwa Min Hee Jin telah terlibat dalam serangkaian masalah internal yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengurus HYBE Labels.

Penyebab pasti dari permintaan pengunduran diri Min Hee Jin belum diungkap secara resmi oleh pihak perusahaan. Namun, beredar spekulasi bahwa insiden tersebut berkaitan dengan konflik internal yang melibatkan kebijakan manajemen dan kendala dalam pengelolaan artis-artis di bawah naungan ADOR. Dengan adanya tekanan publik dan spekulasi yang berkembang, HYBE Labels pun dihadapkan pada situasi sensitif yang memerlukan kejelasan dan transparansi.

Namun terkuak permasalah perusahaan ke hadapan publik setelah media korea selatan, MTN, bahwa HYBE labels meminta pelaksanaan rapat pemegang saham ADOR, karena terjadi konflik kekuasaan di antara keduanya. HYBE labels di laporkan menumukan bukti bukti bahwa Min Hee Jin, CEO ADOR, berusaha untuk melepaskan anak perusahan tersebut dari induknya. Dalam kata lain, ADOR ingin keluar dari HYBE labels.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?