"Tetapi plasmid yang kami temukan di mikroba Antartika menyamar sebagai virus. Mereka menghasilkan protein yang masuk ke membran inang, yang kemudian memungkinkan membran untuk bertahan dengan DNA plasmid.
Penulis penelitian Dr Susanne Erdmann mengatakan: "Ini adalah pertama kalinya mekanisme ini dipelajari. Dan ini bisa menjadi pelopor evolusi beberapa mantel pelindung yang lebih terstruktur yang dikembangkan virus untuk membantu penyebarannya dan menjadi penyerbu yang berhasil.
"Temuan ini menunjukkan beberapa virus mungkin telah berevolusi dari plasmid," katanya.
Mikroba Antartika yang dipelajari oleh para peneliti disebut haloarchaea dan diketahui bersifat promiscuous, menukar DNA dengan mudah di antara mereka sendiri.
Mereka bisa bertahan di Deep Lake, danau setinggi 36 meter yang asin sehingga asalnya tetap dalam bentuk cair hingga suhu minus 20 derajat. Danau tersebut, yang berjarak sekitar lima kilometer dari Stasiun Davis Australia, dibentuk sekitar 3.500 tahun yang lalu ketika benua Antartika bangkit, mengisolasi bagian lautan.