Mikroba Haloarchaea yang mengandung plasmid diisolasi dari sampel air yang sangat langka yang dikumpulkan dari Kepulauan Rauer sekitar 35 kilometer lebih jauh.
"Kami juga menemukan bahwa plasmid dapat mengambil beberapa DNA dari mikroba inang, mengintegrasikannya ke dalam DNA mereka sendiri, menghasilkan vesikula membran di sekitar tubuh mereka, lalu kemudian mematikan dan menginfeksi sel lain," kata Profesor Cavicchioli.
"Temuan ini relevan dengan ilmu Antartika dan juga biologi secara keseluruhan."