Kelompok ISIS, atau Negara Islam Irak dan Suriah, muncul sebagai salah satu kekuatan teror paling kontroversial dan menakutkan di dunia modern. Terbentuk pada 2006 sebagai cabang Al-Qaeda di Irak, ISIS berusaha mendirikan kekhalifahan yang dikenal sebagai "Daulah Islamiyah." Tujuan utama ISIS adalah menciptakan negara Islam yang diterapkan secara ketat sesuai dengan interpretasi ekstremis dari hukum syariah. Artikel ini membahas ambisi dan tujuan utama ISIS dalam usaha mereka mendirikan kekhalifahan.
Ambisi dan Ideologi ISIS
Ambisi utama ISIS adalah mendirikan kekhalifahan global yang menggantikan negara-negara bangsa modern dengan sistem pemerintahan yang sepenuhnya berbasis hukum syariah. Konsep kekhalifahan ini merujuk pada bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh khalifah, seorang pemimpin Muslim yang dianggap sebagai pengganti Nabi Muhammad. ISIS berusaha untuk menghidupkan kembali model pemerintahan ini dan menjadikannya sebagai pusat kekuasaan Islam di seluruh dunia.
ISIS mengklaim bahwa mereka memiliki otoritas untuk memimpin umat Islam dan menerapkan hukum Islam secara ketat. Mereka menolak segala bentuk modernitas dan pluralitas yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam. Dalam pandangan mereka, setiap negara yang tidak mengikuti hukum syariah dianggap sebagai musuh dan target untuk dijadikan bagian dari kekhalifahan mereka.
Metode dan Strategi ISIS
Untuk mencapai tujuan mereka, ISIS menggunakan berbagai metode ekstrem. Salah satu strategi utama mereka adalah melakukan serangan teror dan kekerasan massal untuk menciptakan ketakutan dan kekacauan. Mereka menggunakan media sosial dengan sangat efektif untuk menyebarkan propaganda dan merekrut anggota baru. Video kekerasan dan pidato yang memprovokasi menjadi alat utama mereka untuk menarik perhatian dan menyebarluaskan ideologi mereka.