Dirinya beserta para anggotanya dan warga menandu masing-masing jasad korban menggunakan dua bilah bambu yang beralas sarung ke kuburan. Perjalanan dari rumah duka ke TPU Muara berjarak sekitar satu kilometer. Polisi dan warga setempat melewati jalan curam menuju ke TPU tersebut.
”Setelah mengetahui terjadi longsor, kami langsung menerjunkan sejumlah personel untuk mengevakuasi para korban. Ini bentuk kemanusiaan dari jajaran Polres Bandung,” kata Nazly saat ditemui usai mekamanan para korban di TPU Muara.
Selain melakukan evakuasi dan melakukan pemakaman, Polres Bandung pun memberikan bantuan secara simbolis berupa sembako, mi instan dan beras untuk keluarga korban longsor di lokasi tersebut. Serta pihak Polres Bandung menanggung seluruh biaya pemakaman empat korban tersebut.
Sementara itu, pasca terjadinya bencana longsor, Bupati Bandung Dadang M. Naser, beserta jajaran pemerintah segera melakukan berbagai upaya agar hal serupa tidak terjadi lagi di wilayah lainnya.
Selain menginstruksikan siaga longsor bulan lalu untuk seluruh wilayah rawan di Kabupaten Bandung, Dadang juga mendorong agar masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut lebih siaga dan waspada.
”Sebetulnya, melalui BPBD dan perangkat daerah lainnya, upaya preventif dan penanganan darurat sudah dilakukan. Yang tak kalah penting juga yakni koordinasi dan komunikasi sejak terlihat tanda-tanda longsor, seperti adanya retakan dan gerakan tanah,” kata Dadang.
Dadang mengaku sangat prihatin atas bencana yang menimpa warga Desa Cipelah. Dia mengucapkan rasa belangsungkawa sedalam-dalamnya.
Sementara itu, Badan Penanggulan Bencana Nasional mencatat, Jawa Barat adalah daerah rawan longsor. Hampir setiap tahun terjadi longsor dan menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi masyarakat.
Kejadian tanah longsor di Jawa Barat selama 2005-2017 telah terjadi sebanyak 994 kejadian yang menyebabkan 636 orang meninggal dunia, 611 orang luka-luka, dan 83.479 jiwa mengungsi dan menderita.