Menurutnya, "Salah satu hal yang menarik perhatian saya adalah pengetahuan bahwa ketika Anda terbang di atas wilayah Teluk Benggala, perairan tropisnya hangat, badai petir tidak terjadi seperti yang terjadi di belahan dunia lain." Dalam konteks ini, dia menekankan bahwa sebagian besar pelatihan pilot didasarkan pada jenis badai petir yang umumnya terjadi di Amerika Utara, sementara di wilayah lautan tropis memiliki karakteristiknya sendiri.
Malmquist juga menyoroti bahwa cara pelatihan pilot dan algoritme radar otomatis seharusnya dapat mendeteksi badai petir dengan lebih baik, terutama ketika melintasi wilayah laut tropis yang memiliki manifestasi badai yang berbeda. Dengan demikian, hal ini menekankan pentingnya penyesuaian dalam proses pelatihan dan teknologi radar untuk mengatasi kondisi penerbangan di wilayah Teluk Benggala.
Kejadian turbulensi yang dialami oleh Singapore Airlines menjadi sebuah catatan penting bagi industri penerbangan untuk terus melakukan penelitian dan pengembangan teknologi yang dapat meningkatkan keamanan penerbangan di berbagai kondisi geografis dan iklim. Hal ini juga memperkuat pentingnya bagi para pilot untuk terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi selama penerbangan.