Kebijakan yang Mendukung: Pemerintah kota secara konsisten mengutamakan pesepeda dalam kebijakan transportasi. Anggaran besar dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur sepeda, dan ada upaya berkelanjutan untuk mengurangi dominasi mobil di pusat kota. Misalnya, jalur mobil sering dikurangi atau dihilangkan untuk memberi ruang bagi jalur sepeda dan pejalan kaki. Penegakan hukum juga memastikan keselamatan pesepeda, dengan sanksi tegas bagi pelanggar lalu lintas yang membahayakan.
Kopenhagen: Evolusi Menuju "Copenhagenization"
Kopenhagen, ibu kota Denmark, adalah contoh lain dari transformasi luar biasa menuju kota sepeda. Fenomena ini bahkan dikenal sebagai "Copenhagenization," merujuk pada proses di mana kota-kota di seluruh dunia mencoba meniru kesuksesan Kopenhagen dalam mempromosikan bersepeda.
Desain Kota untuk Manusia: Kopenhagen telah mengadopsi filosofi desain kota yang berpusat pada manusia, bukan mobil. Jalur sepeda di sini seringkali lebih lebar dan terlindungi, memberikan ruang yang nyaman bagi pesepeda dari berbagai kecepatan. Jembatan khusus sepeda yang ikonik telah dibangun untuk mempermudah konektivitas antardistrik, melewati hambatan seperti air atau rel kereta api. Bahkan ada "super cycle highways" yang dirancang untuk perjalanan jarak jauh, menghubungkan kota dengan pinggiran kota.
Integrasi dengan Transportasi Publik: Salah satu kekuatan Kopenhagen adalah integrasi sempurna antara sepeda dan transportasi publik. Masyarakat dapat dengan mudah membawa sepeda mereka ke dalam kereta komuter atau menemukan fasilitas parkir sepeda yang aman di stasiun. Ini memungkinkan perjalanan multimodal, di mana sebagian perjalanan ditempuh dengan sepeda dan sebagian lainnya dengan transportasi umum, memperluas jangkauan tanpa perlu mobil pribadi.