Militer Korea Selatan pada Jumat (17/5/2024) mengumumkan bahwa Korea Utara telah melakukan peluncuran rudal balistik tak dikenal. Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, menyatakan keprihatinannya atas tindakan provokatif ini dan menekankan pentingnya menjaga stabilitas regional.
Peluncuran rudal ini terjadi beberapa jam setelah Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, membantah tuduhan bahwa Pyongyang mengirim senjata ke Rusia. Hal ini menunjukkan adanya ketegangan antara Korea Utara dan negara-negara lain terkait klaim pengiriman senjata tersebut.
Kepala Staf Gabungan Seoul mengonfirmasi bahwa Korea Utara telah menembakkan rudal balistik tak dikenal ke arah Laut Timur, yang juga dikenal sebagai Laut Jepang. Hal ini memicu kekhawatiran tidak hanya di Korea Selatan, tetapi juga di Jepang dan negara-negara lain di Asia Timur.
Menurut laporan dari stasiun penyiaran Jepang NHK, rudal yang ditembakkan tersebut hanya memiliki jangkauan pendek dan telah jatuh di perairan sekitar Korea Utara. Namun demikian, tindakan ini tetap mengundang kecaman dari masyarakat internasional karena dapat mengancam stabilitas regional.