Tampang

Kongres Rakyat Nasional: Tiongkok Menetapkan Target Ekonomi Tahun 2024 yang Ambisius

10 Mar 2024 21:11 wib. 1.297
0 0
China
Sumber foto: Canva

Tiongkok telah menetapkan target pertumbuhan ambisius sekitar 5% untuk tahun ini, seiring dengan menguraikan serangkaian langkah yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomiannya yang lesu.

Perdana Menteri Li Qiang menyampaikan pengumuman tersebut pada pembukaan Kongres Rakyat Nasional (NPC) tahunan pada hari Selasa.

Li mengakui bahwa kinerja perekonomian Tiongkok menghadapi "kesulitan", dan menambahkan bahwa banyak di antaranya yang "masih harus diselesaikan".

Hal ini terjadi ketika Tiongkok sedang berjuang untuk menghidupkan kembali perekonomiannya yang pernah berkembang pesat.

“Risiko dan potensi bahaya di bidang real estate, utang pemerintah daerah, dan lembaga keuangan kecil dan menengah sangat akut di beberapa daerah,” katanya. “Dalam kondisi seperti ini, kami menghadapi lebih banyak dilema dalam mengambil keputusan kebijakan dan melakukan pekerjaan kami.”

Serangkaian langkah lain untuk membantu mengatasi lambatnya pemulihan negara dari pandemi ini juga diumumkan, termasuk pengembangan inisiatif baru untuk mengatasi permasalahan di sektor properti yang terkena dampak krisis. Beijing juga bertujuan untuk menambah 12 juta lapangan kerja di wilayah perkotaan.

Regulasi pasar keuangan juga akan ditingkatkan, kata Perdana Menteri Li, sementara penelitian akan ditingkatkan dalam teknologi baru, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan ilmu hayati.

Seiring dengan langkah-langkah untuk meningkatkan perekonomian, belanja pertahanan akan ditingkatkan sebesar 7,2% tahun ini.

Anggaran pertahanan Beijing diawasi secara ketat oleh negara-negara tetangganya dan Amerika Serikat, karena kekhawatiran atas niatnya karena ketegangan yang masih tinggi terkait Taiwan.

Selama beberapa dekade, perekonomian Tiongkok berkembang dengan sangat pesat, dengan angka resmi yang menunjukkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) rata-rata mendekati 10% per tahun.

Apakah parlemen yang memberikan stempel dapat membantu perekonomian Tiongkok?

Dalam perjalanannya, negara ini menyalip Jepang sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, dan Beijing mengklaim telah mengentaskan ratusan juta orang dari kemiskinan.

Beijing mengatakan bahwa tahun lalu perekonomian tumbuh sebesar 5,2%, yang bahkan pada tingkat tersebut merupakan angka yang rendah bagi Tiongkok. Namun, beberapa kritikus berpendapat bahwa angka sebenarnya mungkin kurang dari sepertiganya.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.