KOI-314c mempunyai diameter sekitar 60% lebih besar daripada Bumi meskipun massa keduanya hampir sama.
Dari kedua parameter itu, peneliti menyimpulkan planet tersebut sangat bergas dan memiliki atmosfer yang terdiri dari helium dan hidrogen dengan ketebalan mencapai ratusan mil.
Penentuan massa planet dilakukan dengan menggunakan metode relativitas baru yang disebut transit timing variations (TTV). Metode itu sudah digunakan sejak 2010. Metode TTV memungkinkan astronom memperoleh kepastian mengenai ukuran planet bermassa kecil.
Tim juga memantau cahaya KOI-314c terhadap tetangganya, KOI-214b, yang berukuran sama meskipun sekitar empat kali lebih padat.
Penemuan itu sangat menggagumkan karena bukan hanya mengenai keberhasilan pencarian oleh tim astronom, melainkan juga karena mereka berhasil menggabungkan data yang diperoleh dari teleskop angkasa luar Kepler untuk mencari eksobulan di sekitar planet yang berpotensi untuk dihuni. Penemuan mereka ternyata lebih dari yang diharapkan. Hasil penelitian tersebut dimuat dalam The Astrophysical Journal.