"Dengan banyaknya jamaah yang bergerak menuju kota suci ini, kami berharap agar jamaah dapat memahami situasi yang akan terjadi. Proses perjalanan dengan bus juga diprediksi akan terganggu, mirip dengan kemacetan yang sering terlihat. Kami ingin semua jamaah dapat menyadari dan bersiap untuk itu," tambahnya.
Hilman berharap agar jamaah haji Indonesia senantiasa mematuhi arahan dari petugas maupun pihak otoritas Arab Saudi. Ia menekankan pentingnya menjaga keselamatan selama pelaksanaan ibadah. "Kami sangat berharap agar seluruh proses haji dapat berlangsung dengan baik, di mana setiap anggota kelompok dapat berkoordinasi dengan pendamping masing-masing dan tetap menjaga keselamatan diri," ujarnya lebih lanjut.
Sejak Jumat, 6 Juni, atau 10 Dzulhijah, jamaah haji Indonesia telah menjalani ritual lempar jumrah. Aktivitas ini akan dilanjutkan pada hari tasyrik yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah, yang bertepatan dengan tanggal 7, 8, dan 9 Juni.