Dan dalam aksi mogok ini, pemerintah Kota Bandung sudah mengantisipasi terjadinya penumpukan penumpang. Pemerintah sudah menyediakan kendaraan-kendaraan yang akan beroperasi mengangkut para penumpang. Bahkan dibuka juga aksi sosial untuk menjadi relawan bagi yang memiliki kendaraan yang bisa mengangkut para penumpang yang kesulitan transportasi. Namun, pada malam sebelumnya, diumumkan bahwa aksi mogok ditunda hingga waktu yang belum ditetapkan dan pemerintah menghimbau agar pengendara transportasi menghentikan dahulu operasinya. Para warga pun menjadi tenang dan berpikir bahwa transportasi akan berjalan seperti sebelumnya.
Hal tersebut nyatannya tidak terjadi! Pada pagi harinya, memang tetap ada angkutan umum, namun tidak sebanyak biasanya dan mereka menghilang di sore harinya. Tak sedikit penumpang yang kebingungan memikirkan bagaimana mereka bisa sampai ke rumahnya. Itu yang membuat resah sekaligus sedih dari sisi penumpang. Beda lagi dengan sedihnya para driver, mereka kebingungan karena harus kehilangan pendapatan di hari-hari tersebut. Yang menambah keresahan adalah, ada pemeriksaan oleh polisi jika ada transportasi berbasis online yang beroperasi hari itu. Mereka diminta untuk taat pada himbauan yang dikeluarkan.