Mungkin harta satu – satunya yang dimiliki sang ayah, tapi dia rela. Dia juga menyatakan alasan terbesar ia menjual kartu langkanya adalah “hasrat dan kenangan saya pribadi tidak dapat diubah menjadi senyum dan kenangan akan putriku”.
Sunggu menyentuh hati semoga sang anak melihat pengorbanan sang ayah.