“Kami menemukan bahwa kucing menggunakan suara dan melodi berbeda saat sedang sedih atau bahagia.”
Universitas Lund juga bekerja sama dengan beberapa universitas lain di Swedia untuk menyelidiki apakah kucing pada daerah berbeda juga memiliki aksen yang berbeda.
Proyek penelitian tersebut dinamakan Melody in Human-Cat Communication (Meowsic), yang akan menyelidiki komunikasi antara manusia dan kucing domestik, termasuk bagaimana suara, melodi (intonasi), dan gaya bahasa kucing.
Kucing selalu belajar untuk berkomunikasi dengan kita. Hewan jinak tersebut bisa dilatih untuk memahami kata-kata, mereka juga mampu memahami isyarat non-verbal secara naluriah.