Namun, pihak pemkot Hiroshima membela keputusannya dengan menyatakan bahwa mereka hanya mengirim undangan ke negara-negara yang memiliki kedutaan besar di Jepang, dan tidak pernah mengundang perwakilan Palestina ke upacara yang sama. Mereka menegaskan bahwa keputusan tersebut bukanlah bentuk standar ganda dan bahwa kebijakan mereka adalah mengundang semua negara, dengan pengecualian hanya diberikan kepada Rusia dan Belarus karena invasi mereka ke Ukraina.
Setiap tahun pada tanggal 6 Agustus, Hiroshima mengundang para pejabat asing, bersama dengan penduduk setempat, untuk melakukan upacara mengheningkan cipta selama satu menit pukul 8.15 pagi untuk memperingati momen ketika bom dijatuhkan. Peristiwa bom atom Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945 menyebabkan Jepang menyerah tanpa syarat dan mengakhiri Perang Dunia II. Kejadian tersebut menewaskan puluhan ribu orang, baik secara langsung maupun akibat penyakit yang disebabkan radiasi dalam beberapa bulan dan tahun berikutnya.
Sementara itu, pemerintah Nagasaki, kota di Jepang yang juga dibom beberapa hari setelah Hiroshima, belum memutuskan apakah akan mengundang Israel ke upacara peringatan mereka pada 9 Agustus. Hal ini menunjukkan bahwa kontroversi terkait undangan Israel juga dapat mempengaruhi upacara peringatan di kota lain yang juga menjadi saksi dari tragedi bom atom tersebut.