Kekerasan semakin membuat keadaan menjadi semakin tidak stabil, dengan bentrokan antara tentara Israel dan pejuang Hamas di Gaza utara. Banyak keluarga yang terjebak di kamp pengungsi tersebut menghadapi ketidakpastian dan kesulitan besar karena rumah dan bangunan mereka hancur atau terancam oleh serangan terus-menerus.
Lebih dari 450 orang dilaporkan tewas akibat serangan Israel di Gaza utara hanya dalam dua pekan terakhir. Jumlah korban jiwa yang terus meningkat ini mencerminkan tingkat kebrutalan yang terus meningkat dalam konflik ini.
Pihak Israel, dalam pernyataan resminya, menyatakan bahwa mereka memulai kampanye berdarah setelah serangan yang terjadi pada 7 Oktober oleh pejuang pimpinan Hamas. Menurut penghitungan Israel, serangan tersebut menewaskan 1.200 orang dan menyandera 250 orang. Meskipun begitu, laporan-laporan independen menyebutkan bahwa lebih dari 42.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel sejauh ini, menurut otoritas kesehatan Gaza. Angka-angka ini hanya menunjukkan seberapa besar dampak kemanusiaan yang ditimbulkan oleh konflik yang terus berkecamuk di wilayah ini.
Kejadian tragis ini sekali lagi menyeret dunia internasional ke dalam konflik yang tak kunjung berakhir di Timur Tengah, dengan kekerasan yang semakin memakan korban tak berdosa. Sementara para pemimpin dunia berusaha mencari solusi politik untuk menghentikan konflik ini, jelas bahwa penderitaan rakyat Palestina dan Israel semakin membesar setiap harinya. Konflik ini juga menunjukkan betapa pentingnya peran internasional dalam membawa perdamaian yang berkelanjutan bagi kedua belah pihak.