UNICEF secara tegas menyatakan bahwa salah satu kendaraannya menjadi sasaran tembakan langsung saat menunggu izin masuk ke bagian utara Gaza. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh UNICEF MENA dan dibagikan melalui situs resmi mereka, X.
Tess Ingram, juru bicara UNICEF, memberitahu Al Jazeera bahwa kendaraannya ditembaki setidaknya "tiga peluru" ketika timnya sedang menunggu di pos pemeriksaan Israel. Mereka sedang dalam perjalanan untuk mengantarkan bantuan ke sebuah rumah sakit di Gaza. Ingram menjelaskan bahwa kendaraan itu berada di "area yang ditetapkan" tempat kendaraan-kendaraan PBB memang seharusnya menunggu. Akibatnya, rekan kerjanya terpaksa berlari menuju kendaraan lapis baja untuk menyelamatkan diri.
Insiden ini menjadi bagian dari serangkaian tuduhan terhadap Israel dalam beberapa bulan terakhir. Negara tersebut dituduh menyerang konvoi bantuan di Gaza dan sekolah yang terafiliasi dengan PBB. Pada pekan lalu, Israel dilaporkan membunuh tujuh pekerja kemanusiaan dari World Central Kitchen setelah menyerang mereka secara sistematis "mobil demi mobil". Dan pada bulan Februari sebelumnya, UNRWA melaporkan bahwa salah satu truk bantuan mereka menjadi target tembakan dari kelompok laut Israel.
Pada tanggal 29 Februari, pasukan Israel yang melakukan invasi menembak warga Palestina yang lapar yang sedang mencari bantuan di sekitar truk bantuan makanan, menyebabkan kematian 112 warga sipil dan melukai 760 lainnya. Peristiwa tragis ini dikenal sebagai "pembantaian tepung" oleh para saksi mata.