Meskipun tuduhan tersebut diulang-ulang oleh pihak Israel, Iran dengan tegas membantah segala klaim itu dan segera menyusun rencana balasan. Dalam periode 12 hari berikutnya, kedua belah pihak terlibat dalam serangkaian serangan yang saling menyasar. Pada 22 Juni, AS turut memainkan peran dengan melancarkan satu serangan ke fasilitas nuklir Iran, yang menandai intensifikasi ketegangan di kawasan tersebut.
Respons Iran datang cepat. Pada malam tanggal 23 Juni, mereka meluncurkan serangan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid yang merupakan milik Amerika Serikat di Qatar. Iran menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak dimaksudkan untuk menciptakan ketegangan lebih lanjut dalam situasi yang sudah tegang. Dalam sejumlah komentarnya, Presiden AS saat itu, Donald Trump, berharap serangan Iran tersebut hanya sekadar merupakan “pelampiasan” dan berpotensi membuka jalan bagi terwujudnya perdamaian di Timur Tengah.