Enggar menyatakan bahwa AS sedang mengevaluasi keberadaan generalized system of preference (GSP) yang diberikan ke produk-produk asal Indonesia.
"Ya GSP-nya itu, kita termasuk dalam negara yang memiliki surplus besar makanya kami juga sudah kirim surat dan kami sudah menyampaikan mengenai yang pasti ada perbedaan angka dulu, bagaimana menghitungnya, jumlah defisit mereka dengan surplus kita berbeda angkanya," jelas Enggar di Gedung Kemendag, Jakarta, Kamis (5/7/2018).
Enggar mengungkapkan bahwa Duta Besar Indonesia di AS telah diminta untuk membantu Kemendag dalam melakukan pendekatan.