Direktur lembaga riset Alma Research and Education Center, Tal Beeri, mengklaim bahwa pihaknya menemukan informasi tentang "Land of the Tunnels" di Lebanon selatan dari sumber intelijen terbuka. Peta tersebut menunjukkan 36 wilayah geografis, kota, dan desa, yang merupakan bagian dari rencana pertahanan Hizbullah terhadap invasi Israel ke Lebanon. Setiap titik diketahui memiliki jaringan terowongan bawah tanah yang terhubung dengan terowongan regional, seperti yang diungkapkan oleh Beeri dalam makalahnya yang diterbitkan pada tahun 2021.
Pada pekan lalu, Hizbullah meluncurkan serangkaian roket ke Israel sebagai balasan atas serangan yang menewaskan komandan senior mereka. Israel membalas serangan tersebut dengan meluncurkan ribuan serangan udara. Akibatnya, sekitar 140.000 orang mengungsi dari rumah mereka di kedua sisi perbatasan, menurut informasi dari Foreign Policy.
Menurut Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, Hizbullah bakal dihancurkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di tengah tekanan perang ini. Namun, Foreign Policy memperingatkan bahwa kehancuran tidak hanya akan dialami oleh Hizbullah tetapi juga oleh Israel. Foreign Policy menjelaskan bahwa Hizbullah dianggap sebagai aktor non-negara yang paling bersenjata berat di dunia, dan telah membangun persenjataan canggih dengan bantuan dari Iran, Suriah, dan Rusia.