Tak hanya itu, Orban juga kerap mengkritik langkah-langkah UE dalam memberikan bantuan pada Ukraina serta memberlakukan sanksi terhadap Rusia. Tahun lalu, Orban bahkan menggunakan hak veto Hungaria untuk menunda paket bantuan keuangan non-militer senilai 50 miliar euro (Rp 881 triliun) kepada Kyiv.
Sehubungan dengan pertemuan antara Orban dan Putin, beberapa kritik pun muncul dari beberapa negara anggota UE. Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen menggambarkannya sebagai tindakan yang tidak pantas. Sementara Perdana Menteri Finlandia Petteri Orpo menyatakan bahwa Orban "tidak mempunyai mandat untuk bernegosiasi atau berdiskusi atas nama UE".
Kritik juga datang dari Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson yang menilai kunjungan Orban sebagai "sinyal yang salah kepada dunia luar dan merupakan penghinaan terhadap perjuangan untuk kebebasan rakyat Ukraina".
Perpecahan di kalangan negara anggota UE terkait sikap terhadap Rusia dan Ukraina semakin menunjukkan ketegangan di kawasan Eropa. Sifat tegang ini dapat mempengaruhi stabilitas politik dan hubungan diplomatik di kawasan tersebut.
Sementara itu, reaksi Hungaria dan tanggapannya terhadap keputusan UE menjadi perhatian tersendiri. Hungaria berperan penting dalam kebijakan luar negeri UE, sehingga posisinya dalam isu ini sangat krusial.