Tampang

Erdogan Kecam PBB yang Gagal Hentikan Pertumpahan Darah di Gaza

31 Mei 2024 05:49 wib. 47
0 0
Erdogan Kecam PBB yang Gagal Hentikan Pertumpahan Darah di Gaza
Sumber foto: google

Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, menyatakan bahwa PBB gagal menghentikan pertumpahan darah di Kota Rafah, Gaza Selatan. Hal ini disampaikan Erdogan dalam pidatonya di parlemen Turkiye, Rabu (29/5/2024). Erdogan mengecam sikap PBB yang dinilainya tidak tegas dalam menangani konflik di Gaza, yang telah mengakibatkan banyak korban jiwa. Pernyataan Erdogan ini menjadi sorotan dunia internasional dan menunjukkan ketegangan yang semakin membesar antara Turki dan lembaga internasional tersebut.

Turki telah lama menjadi pendukung Palestina, dan Erdogan kerap memberikan dukungan secara terbuka terhadap perjuangan rakyat Palestina. Seiring dengan itu, pernyataan Erdogan tentang kegagalan PBB dalam menyelamatkan rakyat Palestina dari pertumpahan darah di Gaza tidaklah mengherankan. Erdogan secara tegas menyalahkan PBB atas kegagalan dalam menjamin keamanan dan kemanusiaan di wilayah tersebut. Erdogan juga mempertanyakan peran PBB, yang dinilai tak dapat menghentikan genosida. Ia mengatakan bahwa nasib negara berada di bawah kendali 5 negara yang mendapatkan hak veto.

Pertumpahan darah di Gaza terjadi akibat eskalasi konflik antara Israel dengan Palestina, yang telah berlangsung sejak beberapa waktu terakhir. Serangan udara dari pihak Israel telah menewaskan banyak warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, serta mengakibatkan kerusakan besar di infrastruktur lokal. Erdogan mengecam keras aksi militer Israel dan menyatakan bahwa PBB seharusnya bertindak lebih tegas dalam menghentikan agresi tersebut.

Erdogan tidak hanya menyalahkan PBB, namun juga meminta komunitas internasional untuk segera bertindak dalam menyelesaikan konflik di Gaza. Ia menyerukan langkah nyata untuk menghentikan agresi Israel dan menuntut keadilan bagi rakyat Palestina. Pernyataan Erdogan ini menunjukkan sikap tegas Turki terhadap isu Palestina, dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin yang berani dalam mengkritik kebijakan internasional yang dinilai tidak adil.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Luaskan Hati dan Pikiran Yuk!
0 Suka, 0 Komentar, 14 Apr 2018

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%