Ekspor naphtha Rusia ke Singapura diproyeksikan akan mencapai level puncaknya pada bulan Mei, melonjak setelah serangan drone terhadap kilang minyak Rusia.
Estimasi impor naphtha Rusia oleh Singapura diperkirakan sekitar 415.000 hingga 500.000 metrik ton untuk bulan Mei. Dilanjutkannya operasi kilang minyak Tuapse milik Rosneft dan rencana pembangunan unit pengolahan baru di Ust-Luga menunjukkan potensi peningkatan ekspor. Naphtha Rusia, yang utamanya ditujukan untuk Asia, tetap memiliki harga yang kompetitif dibandingkan dengan pemasok dari Timur Tengah.
Meskipun terganggu oleh serangan drone di Ukraina, total ekspor naphtha Rusia ke Asia diharapkan mencapai 1,4 hingga 1,5 juta ton pada bulan Juni. Kehadiran Rusia yang signifikan di pasar naphtha Asia, yang sebagian didorong oleh sanksi-sanksi Barat, telah memengaruhi dinamika perdagangan, dengan wilayah tersebut bergantung pada berbagai sumber untuk memenuhi kekurangan permintaan.